Sebenarnya saya tipe orang Travel Less. atau bisa dibilang jarang piknik, baik itu dalam negeri apalagi luar negeri. Tapi semalam, saya bermimpi menyaksikan tempat-tempat wisata yang pernah saya lihat di dunia maya yang indah terlihat begitu mengerikan di dalam mimpi saya. Tidak hanya itu saja, saya juga melihat para wisatawan dengan asyiknya berfoto sambil tertawa di tempat yang mengerikan itu, aneh dan menyedihkan tapi saya bahagia karena itu hanyalah sebuah mimpi.
Mulanya saya tak begitu peduli dengan mimpi saya, tapi saya sadar apa yang saya mimpikan bisa menjadi kenyataan nantinya dan akan mempengaruhi kehidupan saya dan kehidupan orang-orang pada umumnya. Saya rasa, saya harus bicara.
Al-Qur'an dalam surat Ar-Rum ayat 41 tertulis :
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).
Jelas disebutkan dalam ayat di atas, rusaknya daratan dan lautan di bumi, khususnya di Indonesia dikarenakan kita sendiri..iya kita... (masih mau disebut manusia kan?). Besar maupun kecil kita ikut andil dalam kerusakan negeri yang (katanya) kita cintai ini. Kembali ke mimpi mengerikan saya sebelumnya, objek wisata pada dasarnya adalah menjual keindahan alam baik yang sudah ada dari awalnya maupun yang sudah diolah menjadi apa adanya demi menarik para wisatawan. Kebanyakan terjadi saat ini adalah
eksploitasi besar-besaran objek wisata tanpa memikirkan kelanjutan di masa yang akan datang, masih menurut ayat di atas kita akan merasakan sebagian akibat yang timbul dari kerusakan yang kita buat. Yang perlu digaris bawahi adalah
sebagian..iya hanya sebagian, supaya kita bisa tobat dan kembali ke jalan yang benar (Insya ALLAH).
Pernah dengar kata "Voluntourism"?
Kata ini merupakan gabungan dari volunteer dan tourism. Voluntourism bila dilihat dari pengertiannya ala Wikipedia sebagai sebuah perjalanan yang melibatkan kegiatan relawan demi sebuah kegiatan sosial dan amal. Praktiknya, sambil berwisata seseorang sekaligus melakukan kerja sukarela di suatu tempat. Hubungannya apa dengan ayat AL-Qur'an di atas? menurut saya inilah salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan di darat dan laut, sederhananya adalah Voluntourism menjaga objek-objek wisata di Indonesia tetap terjaga baik alam maupun lingkungan sekitarnya termasuk warga lokal.
Bagi negara-negara di eropa maupun amerika, voluntourism merupakan bukan hal yang baru bagi mereka. Kegiatan ini sudah sering mereka adakan. Bahkan di negara maju, sukarelawan membayar dirinya sendiri untuk menjadi sukarelawan!
Di New Zealand terdapat sebuah
organisasi bernama International Volunteer HQ (IVHQ). Mereka
menghubungkan orang-orang yang menjadi sukarelawan dengan negara yang
dipilih oleh calon sukarelawan tersebut. Sebut saja ingin ditempatkan di
Afrika, Asia, Amerika, dan Eropa. Pilih durasi waktunya, ingin seminggu
atau sekalian enam bulan misalnya. Mereka yang akan mengatur kita
tinggal di mana dan berkegiatan di mana.
Apa yang didapat dari voluntourism?
Mengenal lebih dalam budaya suatu tempat
Berkenalan lebih banyak dengan penduduk setempat. Membantu beri tenaga
bagi mereka, misalnya mengajar anak-anak dan orang tua yang masih buta
huruf, membetulkan rumah yang rusak, memperbaiki jembatan yang rusak. Kelebihannya kita
jadi lebih dari sekedar tahu sisi lain budaya orang lain. Karena
melihat lebih dekat maka kita tidak lagi menilai mereka dari kulitnya.
Pahala
Dalam konsep agama saya, memberi
lebih baik dari menerima. Dengan kebaikan yang saya dapat, ada kewajiban
yang harus saya berikan untuk orang lain.
Bersyukur
Tahu konsep 'di bawah tanah masih
ada tanah, di atas langit masih ada langit'? Kalau sedang kekurangan,
kita sering merasa sempit dan sial. Well, sering-sering lah keluar
rumah, lihat kehidupan orang lain, sekalian rasakan bagaimana mereka
menjalani hari-harinya. Dari situ bisa berkaca, ternyata kita tidak
sesial yang kita kira.
Ikut membantu perekonomian lokal
Kita mendapat pengalaman
yang jadi bekal setelah pulang nanti, sedangkan mereka mendapat
pendapatan untuk bekal hidup sehari-hari.
Mengenal Konsep 'Melayani'
Terbiasa hidup dilayani, kita bisa
kehilangan simpati dan empati. Ikut serta dalam kegiatan voluntourism membawa kita ke
tahap 'melayani'. Dari melayani
ini kita bisa kenal yang namanya: respek. Ada kesadaran untuk menghargai
sebuah proses.
“Remember that the happiest people are not those getting more, but those giving more.” ― H. Jackson Brown Jr.
Sudah waktunya saya tidur dan semoga mimpi indah kali ini.
Sebuah mimpi indah bernama Voluntourism
Referensi :
-
Wikipedia
-
Bandung Diary
-
National Geographic
Gambar :
-
Vimeo
-
CivizedProject